.

.

Hamilton, Kanada, Layaknya seorang ahli bedah yang tengah mengoperasi pasiennya, dr Mehran Anvari mengambil alat bedah dan menggunakannya untuk menyayat tubuh pasien. Tapi, ia tidak melakukannya di ruangan operasi melainkan berada 400 km dari ruang operasi pasien.

Dengan memanfaatkan teknologi telesurgery, dr Anvari bisa melakukan operasi dari RS St Joseph di Hamilton, Kanada. Dengan telesurgery, dr Anvari memanfaatkan robot yang bertindak sebagai pengganti tangannya. Sejauh ini, dr Anvari sudah melakukan 20 operasi termasuk usus buntu dan hernia.

Saat ini, teknologi bedah menggunakan robot memang sudah banyak digunakan, utamanya untuk bisa melakukan bedah minimal invasif dan melayani pasien dalam jarak jauh. Pada tahun 2001, sistem robot surgeon bernama da Vinci digunakan pertama kalinya untuk bedah transatlantik dengan posisi si dokter di New York sedangkan pasien di Prancis.

"Dengan robot surgeon bernama Zeus ini, saya sama saja bekerja di ruang operasi. Saya meletakkan tangan di robot tersebut dan menggerakkannya seperti saya sedang mengoperasi sesungguhnya," tutur dr Anvari seperti dikutip dari BBC.

Untuk melakukan prosedur ini, sambungan telepon dan koneksi internet terprogram pastinya sangat dibutuhkan. Meski begitu, Tamas Heidegger, peneliti di Universitas Obuda di Budapest yang mempelajari telesurgery berpendapat tidak terlalu realistis mengharapkan robot untuk masuk ke mode autopilot dan menyelesaikan operasi.

Menurut Heidegger, ahli bedah tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dalam stadium lanjut operasi misalnya gangguan sirkulasi darah, henti napas, atau reaksi obat-obatan. Hal inilah yang menurutnya patut menjadi perhatian ahli bedah terlatih.

Sampai saat ini teknologi telemedicine yang mana dokter bisa berinteraksi dengan pasien meski dalam jarak jauh masih terus dikembangkan. Bahkan di tahun 2025 nanti, Departemen Pertahanan AS berencana membuat trauma pod di mana ahli bedah bisa melakukan operasi pada tentara dari jarak jauh.

Heidegger menambahkan, hal terpenting yakni ketika teknologi baru dalam dunia medis bisa mendorong adanya pariwisata medis dan menyediakan berbagai alternatif untuk pasien. Khususnya robotic surgery ini, salah satu hal yang perlu dipastikan yakni kenyamanan pasien menjalani operasi dengan dokter yang belum pernah ia temui langsung.

sumber: health.detik.com

Advertisement

Posting Komentar

- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.8qstnppz.dpuf
 
Top
- See more at: http://www.seoterpadu.com/2013/07/cara-membuat-kotak-komentar-keren-di_8.html#sthash.8qstnppz.dpuf