Archive for 01/13/15

Apa Jadinya Dunia Tanpa Nyamuk?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
        <br />
<div class="newsArticleImage">
          <img src="http://www.tahukahkamu.org/assets/news/44c535fd16a7a18a9aa5727ebb0e5a41.jpg" />
         </div>
<div class="newsArticleContent">
         <span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Siapa
 yang tidak pernah terganggu oleh nyamuk? Serangga mini ini memang 
benar-benar menyebalkan. Bukan saja mereka menghisap darah tanpa permisi
 dan menyebabkan gatal dan merah pada kulit. Beberapa jenis nyamuk 
membawa penyakit, bahkan mengakibatkan kematian.<br />
<br />
Setiap tahunnya diseluruh dunia, malaria menginfeksi 247 juta jiwa dan 
membunuh 1 juta diantaranya. Nyamuk telah menjadi penyebar utama wabah 
penyakit kuning, demam berdarah , Virus Nil Barat dan Virus Chikungunya.
 Nyamuk menghisap 300 mm darah sehari dari setiap binatang yang 
digunakan untuk menghadapi angin dan menghindari kabut.</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Tidak
 heran bila pembasmian nyamuk aktif dilakukan dimanapun. Mulai dari 
penyemprotan hingga kegiatan 3 M untuk membasmi siklus jentik nyamuk. 
Reputasinya yang buruk menjadikan nyamuk serangga yang masuk daftar 
Black List untuk segera dilenyapkan dari muka bumi. Namun, menghapuskan 
jenis organisme tertentu sering kali dapat membawa konsekuensi yang 
serius bagi ekosistem. Apakah ini akan berlaku pada nyamuk?.  
Bayangkanlah sebuah dunia tanpa nyamuk. Apakah yang akan terjadi? 
Akankah ada mahkluk dibumi yang merindukan kehadiran mereka?</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Setiap
 hari Jittawadee Murphy memberikan jutaan larva nyamuk Anopheles 
Stephensi, sang penyebar wabah malaria sebagai makanan ikan. Murphy, 
melalui risetnya telah menabuh genderang perang pada nyamuk selama 20 
tahun.</span></span><br />

<h1>
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Dilema Dunia Tanpa Nyamuk</span></span></h1>
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Dari
 3500 spesies yang dinamakan nyamuk., hanya seratusan spesies yang 
menggigit manusia. Mereka tersebar di segala benua dan ekosistem, juga 
menjalankan fungsi penting bagi lingkungan. Ada yang berpendapat bahwa 
membunuh spesies ini secara massal akan membuat para predatornya 
kelaparan dan tanaman akan kehilangan penyerbuk.</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Eliminasi  spesies nyamuk barangkali akan menyebabkan perbedaan besar pada kutub utara, rumah para nyamuk <em>Aedes impiger</em> dan <em>Aedes nigripes</em>.
 Dari Kanada utara ke Rusia, kumpulan nyamuk ini cukup banyak untuk 
membentuk semacam awan yang tipis.  “ Ini merupakan hal yang sangat 
langka terjadi. “, ujar Daniel Strickman,”Ditempat lain, mereka tidak 
muncul dalam jumlah massal sebesar itu”</span></span><br />

<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Bruce
 Harrison memperkirakan bahwa jumlah burung imigran yang bertelur di 
daerah tundra akan menurun drastis lebih dari 50% jika tak ada lagi 
nyamuk yang tersedia sebagai makanan. Namun Cathy Curby, seorang ahli 
kehidupan liar membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak banyak 
nyamuk yang mereka dapatkan dari perut burung tersebut.</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Pada tahun 1974, ahli ekologi John Addicott dari <em>University of Calgary</em>
 mempublikasikan struktur predator dan mangsa pada tanaman pelontar 
Larva nyamuk merupakan anggota yang penting dari komunitas sempit di 
kolam super mungil bervolume 25-100 ml dari tanaman<em>Sarracenia purpurea</em> di pantai timur Amerika utara. Hanya spesies nyamuk <em>Wyeomyia smithi</em> dan <em>Metriocnemus knabi</em>
 yang tinggal bersama disana bersama-sama dengan bakteri dan hewan 
bersel satu. Ketika serangga lainnya tenggelam, nyamuk ini akan memakan 
bangkainya sementara larva akan mengolah sisa bangkai tersebut  menjadi 
nitrogen yang diperlukan tanaman. Dalam kasus ini, nyamuk mungkin akan 
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Alasan
 yang kuat untuk mempertahankan nyamuk mungkin ditemukan bila mereka 
menyediakan pelayanan ekosistem yang berguna pada alam dan manusia. Dina
 Fonseca dari <em>Rutgers</em><em>University</em> menunjukkan 
perbandingan antara serangga kecil yang mengigit, ceratopogonid dari 
famili Ceratopogonidae, dengan mahkluk super mungil lainnya yang juga 
menggigit manusia seperti virus , hewan ber sel satu dan cacing . Karena
 mereka menjadi penyerbuk utama tanaman coklat, menghapus ras mereka 
sama saja dengan membuat dunia tanpa coklat.</span></span><br />

<br />
<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><strong>Vonis Mati Untuk Nyamuk</strong></span></span><br />
<br />

<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Dari
 3500 spesies nyamuk, hanya ratusan spesies diantaranya yang berbahaya 
bagi manusia. Nyamuk jantan dewasa menggantungkan diri pada nektar 
sebagai energi. Hanya sang betina saja yang menghisap darah untuk 
mendapatkan protein unttuk bertelur. Tanpa nyamuk, ribuan tanaman akan 
kehilangan penyerbuk. Akan tetapi, hal ini tak menghalangi suara bulat 
para ilmuwan untuk mengetok palu vonis mati untuk nyamuk.</span></span><br />
<br />

<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"> “ <em>Bila ada manfaat untuk membiarkan mereka ada disekitar kita, kita akan menemukan cara untuk mengeksploitasinya</em>”, ujar McAllister, “ <em>Kami tidak menginginkan apapun dari nyamuk selain menyingkirkan mreka</em>”, lanjutnya.</span></span><br />
<br />

<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;">Para
 ilmuwan meyakini bahwa “bekas luka” akibat hilangnya spesies nyamuk 
dalam ekosistem dapat pulih setelah posisinya ditempati oleh spesies 
lain. “<em>Sebuah dunia tanpa nyamuk barangkali akan lebih aman bagi kita semua</em>”, ujar Carlos Brisola Marcondes dari <em>University</em><em>of Santa Catarina</em> di Brazil menyudahi semua perbantahan yang ada.</span></span><br />
<br />
<br />

<span style="font-family: verdana,geneva,sans-serif;"><span style="font-size: 12px;"><a href="http://www.nature.com/news/2010/100721/full/466432a.html">http://www.nature.com/news/2010/100721/full/466432a.html</a></span></span><br />

Image:https://commons.wikimedia.org<br />

</div>
</div>

Apa Jadinya Dunia Tanpa Nyamuk?

Siapa yang tidak pernah terganggu oleh nyamuk? Serangga mini ini memang benar-benar menyebalkan....

Baca selengkapnya »

10 Spesies Paling Top yang Baru Ditemukan Tahun 2014

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Komite internasional dari ilmu 
taksonomi dan ahli terkait memilih 10 spesies paling top dari sekitar 
18.000 spesies yang baru dinamakan sepanjang tahun lalu hingga daftar 
tersebut dirilis pada bulan Mei. 10 Spesies paling top ini akan 
diumumkan bertepatan dengan hari ulang tahun Carolus Linnaeus, ahli 
pertanian Swedia yang hidup pada abad ke 18. Ia merupakan ayah dari 
lahirnya taksonomi modern yang kini kita kenal.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Daftar tahunan ini pertama 
diterbitkan pada 2008 dan mengundang perhatian untuk penemuan spesies 
lainnya yang terancam punah sebelum dapat teridentifikasi. Top 10 
spesies ini dirancang untuk menarik perhatian dari para pahlawan tanpa 
tanda jasa yang mengatasi krisis biodiversitas dengan melengkapi 
inventaris tanaman, hewan, dan mikroba yang terdapat di planet bumi. 
Setiap tahunnya, komunitas kecil yang berdedikasi di bidang taksonomi 
dan kurator sebetulnya mencoba meningkatkan pemahaman kita tentang 
diversitas dalam kehidupan dan berbagai cara menakjubkan pada spesies 
yang berusaha bertahan hidup.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Para anggota komite seleksi 
terkagum dengan dua spesies yaitu sejenis udang bernama Liropus 
minusculus dengan bentuk yang fantastis, dan sejenis tokek pengganggu 
seperti layaknya monster imajinasi yang sering muncul di TV. ”Monster 
yang cantik, aku akan mengatakan itu!” begitu menurut Valdecasas, 
pimpinan dari komite seleksi daftar 10 spesies ini.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Berikut 10 spesies paling top yang baru ditemukan pada 2014 ini.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">1. Bassaricyon neblina</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><a href="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/olinguito.jpg" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black;"><img alt="olinguito" class="alignright size-medium wp-image-1519" height="270" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/olinguito-300x270.jpg" style="border: 0px; display: inline; float: right; height: auto; margin-bottom: 1.625em; margin-left: 1.625em; margin-top: 0.4em;" width="300" /></span></a>Karnivora
 terbaru yang bersembunyi di Pohon Bassaricyon yang berlokasi di 
Ekuador. Bentuk olinguito ini seperti persilangan antara kucing hutan 
dan beruang bermata lebar. Hewan ini hidup secara tersembunyi di hutan 
pada pegunungan Andes yang terletak di perbatasan Kolombia dan Ekuador.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Hewan ini merupakan karnivora 
yang berasal dari family Procyonidae, dimana terdapat hewan rakun dalam 
family tersebut. Olinguito berukuran lebih kecil, kuat, dan biasanya 
memiliki berat sekitar 2 kilogram. Olinguito merupakan mamalia karnivora
 yang habitatnya kini terancam karena maraknya penebangan hutan.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">2. Dracaena kaweesakii</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="pohon naga kaweesak" class="aligncenter size-full wp-image-1520" height="390" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/pohon-naga-kaweesak.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="629" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Nama pohon ini seperti yang 
terdengar pada sosok di Game of Throne. Pohon Naga ini berdiri setinggi 
12 meter, sulit dipercaya bahwa pohon ini tidak disadari sekian lama. 
Indah, lembut, daun berbentuk pedang dengan ujung berwarna putih, dan 
bunga berwarna krim dengan filamen orange yang cerah menjadi penanda 
dari tumbuhan yang luar biasa ini.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Pohon naga ini ditemukan pada 
pegunungan batu kapur di provinsi Loei dan Lop di Thailand, serta 
ditemukan di beberapa wilayah Burma. Pohon yang tergolong tanaman 
holtikultura ini hanya berjumlah sedikit, mungkin sekitar 2.500, dan 
fakta bahwa pohon ini tumbuh di batu kapur membuat spesies ini telah 
berada pada konservasi awal dengan status terancam punah.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">3. Edwardsiella andrillae</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="anemon andrill" class="aligncenter size-full wp-image-1516" height="434" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/anemon-andrill.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="700" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Spesies dari anemon laut ini 
hidup dibawah glasier yang terdapat pada Bukit Es Ross di Antartika. 
Spesies ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang keberadaannya. Masih 
belum jelas bagaimana spesies ini bertahan pada kondisi yang keras di 
habitat tersebut. Hewan ini merupakan spesies yang paling pertama dari 
anemon laut yang dilaporkan hidup di es.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Anemon Andrill ditemukan saat 
Antartic Geological Drilling Program (ANDRILL) mengirim kendaraan yang 
dikendalikan jarak jauh yang beropasi pada lubang yang telah dibor pada 
bukti es. Penemuan ini mengungkap adanya makhluk kecil, dengan panjang 
kurang 2,5 sentimeter, dengan dengan sebagian besar tubuh kuncupnya 
membenamkan diri pada bukit es dan mereka memiliki sekitar dua lusin 
tentakel yang menggantung di bagian air yang dingin.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">4. Liropus minusculus</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><a href="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/udang-skeleton.jpg" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black;"><img alt="udang skeleton" class="alignright size-medium wp-image-1524" height="300" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/udang-skeleton-281x300.jpg" style="border: 0px; display: inline; float: right; height: auto; margin-bottom: 1.625em; margin-left: 1.625em; margin-top: 0.4em;" width="281" /></span></a>Udang
 kerdil ini merupakan udang berukuran terkecil untuk genusnya, dikenali 
dari spesimen yang awalnya dikumpulkan dari goa di pulau yang romantis, 
sunny Santa Catalina, di perairan pantai Bagian Selatan California. 
Bagian dari keluarga laut ini dikenal juga sebagai udang skeleton, 
ukurannya hanya beda tipis dengan colekan saus saat makan gorengan.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Genus dari udang skeleton ini 
pertama kali yang dilaporkan hidup pada perairan bagian timur laut 
Samudera Pasifik. Spesies terbaru ini terlihat menakutkan, berpenampilan
 transparan yang membuatnya menunjukkan struktur tulangnya. Ukuran tubuh
 udang jantan hanya berukuran 3,3 milimeter, sementara ukuran tubuh 
udang betina bahkan lebih kecil dengan ukuran 2,1 milimeter.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">5. Penicillium vanoranjei</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="cendawan oranye" class="aligncenter size-full wp-image-1517" height="467" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/cendawan-oranye.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="700" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Memiliki ciri khas berwarna 
oranye cerah, nama cendawan ini sebenarnya merupakan tribut bagi 
keluarga kerajaan Belanda, terutama pada Royal Highness Prince of 
Orange. Cendawan ini disampaikan pertama kali pada jurnal yang terbit di
 Belanda. Penicillium oranye ini ditemukan terkurung pada tanah yang 
terdapat di Tunisia. Spesies ini juga menghasilkan matriks selular 
ekstra seperti kertas yang dapat berfungsi sebagai pelindung dari musim 
kemarau.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">6. Saltuarius eximius</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="tokek berekor daun" class="aligncenter size-full wp-image-1523" height="348" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/tokek-berekor-daun.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="700" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tidak mudah untuk menangkap tokek
 ini, yang memiliki ekor sangat lebar yang berfungsi sebagai bagian pada
 kamuflase yang ia lakukan. Dengan tungkai yang lebih panjang, tubuh 
yang lebih ramping dan mata yang lebih besar dibanding spesies 
Saltuarius lainnya, hewan yang satu ini memiliki warna belang yang 
membuatnya dapat melebur dengan lingkungan sekitarnya.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Berhabitat pada wilayah bebatuan 
di hutan hujan, tokek ini mirip seperti burung hantu. Tokek ini 
ditemukan pada permukaan vertikal seperti batu dan pohon saat ia 
menunggu untuk memangsa. Survey pada habitat serupa disekitar area 
dimana spesies ini ditemukan ternyata tidak membuat para peneliti 
menemukan populasi tambahan, jadi sepertinya hewan ini adalah spesies 
langka. Tokek berekor daun tersebut ditemukan pada medan bebatuan yang 
tersembunyi pada hutan hujan di Area Melville di timur Australia.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: white; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">7. Spiculosiphon oceana</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="amoeboid protista" class="aligncenter size-full wp-image-1515" height="439" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/amoeboid-protista.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="669" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Organisme bersel satu yang hidup 
dengan tinggi 4-5 senti meter ini merupakan makhluk bersel tunggal 
terbesar yang ada di dunia saat ini. Organisme ini ditemukan pada Laut 
Mediterrania di tempat berkumpulnya spikula silika, yang sebenarnya 
adalah fragmen dari spons. Organisme ini menggunakan lingkungannya untuk
 menyusun cangkang.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Organisme ini lebih terlihat 
seperti spons karnivora yang memakan invertebrata lewat perangkap yang 
terdapat pada struktur silika tersebut. Spesies ini ditemukan di gua 
pada kedalaman 30 meter dibawah laut di perairan pantai tenggara dari 
Spanyol. Yang menarik, mereka berada pada gua yang sama dengan spons 
karnivora yang pertama kali ditemukan.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">8. Tersicoccus phoenicis</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><a href="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/mikroba-ruang-bersih.jpg" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;"><span style="color: black;"><img alt="mikroba ruang bersih" class="alignright size-medium wp-image-1518" height="235" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/mikroba-ruang-bersih-300x235.jpg" style="border: 0px; display: inline; float: right; height: auto; margin-bottom: 1.625em; margin-left: 1.625em; margin-top: 0.4em;" width="300" /></span></a>Terdapat
 beberapa hal yang kita tidak inginkan untuk dikirimkan ke luar angkasa 
dan penemuan baru mikroba yang hidup di ruangan bersih ini merupakan 
salah satunya. Ditemukan pada ruang dimana pesawat luar angkasa dirakit,
 spesies mikroba ini dapat berpotensi mengkontaminasi planet lainnya 
lewat kunjungan pesawat luar angkasa.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tersicoccus phoenicis secara 
independen dikumpulkan dari lantai pada dua ruangan bersih yang terpisah
 berjarak sekitar 2.500 mil, satu di Florida dan satu lagi di Guyana 
Prancis. Meski sterilisasi rutin mampu mengurangi mikroba yang ditemukan
 di ruangan bersih tersebut, beberapa spesies yang resisten dapat 
menoleransi cuaca kering ekstrim, rentang yang lebar pada kelembaban, 
temperatur, dan garam, serta paparan cahaya UV atau hidrogen peroksida.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">9. Tinkerbella nana</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="tinkerbella nana" class="aligncenter size-full wp-image-1522" height="431" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/tinkerbella-nana.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="700" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Berukuran kecil dengan sayap yang
 sangat halus pada tawon parasitoid family Mymaridae ini memiliki nama 
berupa Tinerkbella nana. Hewan ini berukuran hanya sekitar 250 mikro 
meter dan merupakan yang serangga terkecil pada family-nya. Hewan ini 
diperkirakan memiliki sekitar 1.400 spesies dengan family yang telah 
dikenal. Spesies baru ini dikumpulkan dengan menyusuri vegetasi pada 
hutan di Stasiun Biologi LaSelva di Kosta Rika. Meski induk dari hewan 
ini belum diketahui, diperkirakan durasi hidup dari hewan ini tidak 
lebih dari beberapa hari dan mereka menyerang telur dari serangga 
lainnya.</span></div>
<h2 style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; clear: both; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; font-weight: inherit; line-height: 24.375px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">10. Zospeum tholussum</span></h2>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; color: black;"><img alt="siput bercangkang kubah" class="aligncenter size-full wp-image-1521" height="461" src="http://www.bglconline.com/wp-content/uploads/2014/05/siput-bercangkang-kubah.jpg" style="border: 0px; clear: both; display: block; height: auto; margin: 0.4em auto 1.625em; max-width: 97.5%; width: auto;" width="700" /></span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Hidup di area yang sangat gelap 
sekitar 900 meter lebih dari permukaan gua Lukina Jama-Trojama bagian 
selatan Kroasia, siput tanah ini tidak memiliki mata dan tidak memiliki 
pigmentasi kulit sehingga terlihat seperti hantu. Hanya terdapat satu 
spesimen hidup yang terkumpul pada sebuah gua besar di bebatuan dan 
pasir dengan aliran kecil air yang mengalir di dekatnya. Meski begitu, 
terdapat banyak cangkang yang juga ditemukan pada area tersebut.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; border: 0px; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; text-align: start; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.00392157) 1px 1px 1px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Bahkan dibanding siput pada 
umumnya, Zospeum tholossum ini bergerak sangat lambat. Hanya beberapa 
milimeter atau sentimeter dalam tempo satu minggu. Siput yang hanya 
berukuran sekitar 2 milimeter ini diperkirakan dapat berpindah pada arus
 air atau menumpang pada hewan gua lainnya, seperti kelelawar atau 
jangkrik, untuk berpindah pada jarak yang lebih jauh.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Lato, Helvetica, tahoma, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24.375px; text-align: start;">- See more at: http://www.bglconline.com/2014/05/10-spesies-baru-2014/#sthash.hzGR6Vrr.dpuf</span></div>
</div>

10 Spesies Paling Top yang Baru Ditemukan Tahun 2014

Komite internasional dari ilmu taksonomi dan ahli terkait memilih 10 spesies paling top dari sekitar 18.000 spesies yang baru dinam...

Baca selengkapnya »

Ingatan Lebih Tajam Saat Mata Melirik ke Kanan

Agar bisa mengingat materi kuliah dengan baik, tidak ada salahnya   
mencoba duduk di deretan bangku sebelah kiri sehingga pandangan agak   
melirik ke kanan. Menurut penelitian, ingatan akan lebih tajam ketika   
mata melirik ke arah kanan. <br />
<br />
Hubungan antara lirikan mata dengan daya ingat dibuktikan dalam sebuah penelitian di <i>Montclair State University</i>,
   Amerika Serikat. Prof Ruth Propper yang memimpin penelitian itu   
melibatkan sejumlah mahasiswanya sebagai partisipan dalam eksperimen   
kecilnya. <br />
<br />
Para partisipan dibagi menjadi 3 kelompok,  masing-masing diberi  
kacamata khusus agar hanya melirik ke arah  tertentu. Kelompok pertama  
hanya bisa melirik ke arah kiri, kelompok  kedua hanya bisa melirik ke  
kanan sedangkan kelompok ketiga hanya bisa  melirik atas bawah. <br />
<br />
Dengan kacamata tersebut, para partisipan  diminta mencermati peta  
Amerika Serikat, lalu diminta mengingat-ingat  sebanyak mungkin lokasi  
di dalam peta. Para ilmuwan lalu menyebut nama  suatu tempat dan tugas  
para partisipan adalah menemukan tempat tersebut  secepat mungkin di  
dalam peta. <br />
<br />
Hasil analisis menunjukkan,  kelompok partisipan yang hanya bisa melirik
  ke arah kanan mampu  mengingat-ingat suatu tempat dengna lebih baik.  
Ketika diminta menemukan  lokasi suatu tempat di peta, partisipan dalam 
 kelompok ini bisa  melakukannya 25 persen lebih cepat. <br />
<br />
"Saat mata melirik ke kanan, hasil pemindaian dengan fMRI (<i>functional Magnetic Resonance Imaging</i>) menunjukkan bahwa otak di sebelah kiri lebih aktif dibanding otak bagian kanan," ungkap Prof Propper seperti dikutip dari <i>Menshealth.com</i>, Selasa (29/11/2011). <br />
<br />
Prof  Propper menambahkan, fenomena ini disebut cross-wired, yakni   
meningkatnya aktivitas salah satu sisi otak ketika bagin tubuh pada sisi
   yang berlawanan sedang digunakan. Dalam hal ini, gerakan mata ke 
kanan   berhubungan dengan aktivitas otak di bagian kiri. <br />
<br />
Otak di  bagian kiri selama ini dikenal sebagai pusat pengaturan bahasa 
 dan  percakapan. Karena itu jika bagian ini sedang lebih aktif, maka   
seseorang akan lebih mudah mengingat ucapan maupun hal-hal lain yang   
melibatkan kemampuan berbahasa, termasuk membaca tulisan.<br />
<br />
<h2 style="text-align: left;">
 
<span style="font-size: xx-small;">sumber: <i title="http://www.meleset.com/2011/11/ingatan-lebih-tajam-saat-mata-melirik.html">detikhealth.com</i></span></h2>
</div>

Ingatan Lebih Tajam Saat Mata Melirik ke Kanan

Agar bisa mengingat materi kuliah dengan baik, tidak ada salahnya mencoba duduk di deretan bangku sebelah kiri sehingga pandangan...

Baca selengkapnya »