, atau lebih dikenal dengan DNA, adalah
salah satu materi biomolekul inti dari makhuk hidup, termasuk juga pada
manusia. Hampir dari semua sel pada seorang manusia mempunyai sel DNA
yang sama. Materi genetika yang berbentuk
Pengambilan sampel DNA sering dilakukan untuk menjadi sumber informasi
dalam mengidentifikasi sesuatu. Seperti contohnya dalam dunia forensik,
pengambilan sel DNA dapat memberikan keterangan genetik pada tubuh
manusia yang telah meninggal. Ini penting untuk mengungkap identitas
seseorang yang telah meninggal, seperti misalnya pada korban pembunuhan
atau kecelakaan.
"Sampelnya sebenarnya bisa dari bagian tubuh mana saja. Hampir semua
sampel biologis dapat dipakai untuk tes DNA. Darah, mukosa pipi, saliva,
sperma," kata dr Herawati Sudoyo, Ph.D, dokter, peneliti, dan
penganalisa DNA forensik dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman.
Darah, kata dr Hera, seringkali digunakan untuk sampel dalam uji
forensik menggunakan DNA. Sebab untuk mendapatkannya pada orang yang
hidup relatif mudah. Sedangkan untuk jenazah, jika kondisinya sudah
membusuk sehingga jaringan lunak atau dalam rusak, tes DNA masih bisa
dilakukan menggunakan tulang.
Nah, berikut ini beberapa bagian tubuh yang sering digunakan sebagai 'sumber' dalam melakukan uji DNA:
1. Darah
Dari darah, bisa didapat banyak sekali informasi genetika seseorang. Sel
darah adalah tempat mendapatkan sumber DNA terbaik dari manusia. Jumlah
darah yang dapat dianalisis kurang lebih sebanyak 50 mikroliter atau
setara dengan 0,05 cc.
2. Jaringan lunak
Jaringan lunak pada semua daerah tubuh manusia adalah contoh yang baik
untuk mengambil sampel DNA. Namun, seringkali proses pengambilan sampel
DNA pada bagian ini dilakukan melalui operasi atau perlakuan invasif
pada seseorang yang akan diambil contoh dari sampel DNAnya.
3. Tulang dan Gigi
Jika seseorang telah meninggal sehingga dagingnya membusuk atau komponen
jaringannya rusak, salah satu cara yang umum dilakukan oleh dokter
forensik untuk mengambil contoh sel DNA adalah dengan mendapatkannya
dari tulang dan gigi mayat tersebut. Karena tulang dan gigi adalah
jaringan yang sulit hancur dan kuat bertahan bahkan hingga ratusan
tahun.
4. Air liur
Cara pengambilan sampel DNA yang paling populer dilakukan dan minim
menimbulkan risiko ialah melalui pengambilan air liur. Hanya dengan cotton bud yang diseka pada permukaan mulut seseorang, maka seorang dokter dapat cukup materi DNA orang tersebut.
5. Akar rambut
Pada beberapa kasus kejahatan, seringkali korban atau pelaku
meninggalkan jejak rambut yang rontok. Pada akar rambut yang rontok ini
terdapat materi DNA yang sering menjadi bahan untuk pengambilan sampel.
6. Sel kulit mati
Sel kulit mati adalah petunjuk yang luar biasa untuk pekerjaan detektif
dan polisi. Karena manusia sering melepaskan sel kulit mati, hal ini
sangat membantu untuk investigasi lebih lanjut.
Di luar kasus yang melibatkan kepolisian, cara mengambil sel kulit mati
didapatkan dengan cara yang sama dengan pengambilan air liur. Sel kulit
pada dinding mulut adalah alasan utama untuk melakukan pengambilan
sampel DNA dengan cara tersebut.
7. Sperma
Pada contoh kasus penyiksaan secara seksual, sperma menjadi salah satu
sumber yang penting dalam pencarian sampel DNA. Karena kepala dari
sperma adalah sumber penting DNA. 5 Mikroliter air mani sama jumlahnya
dengan 50 mikroliter darah.